Minggu, 29 Juni 2014

Berwirausaha Beternak Ikan Lele



Dalam persaingan bisnis pengusaha-pengusaha sekarang, banyak orang yang mengingikan menjadi pengusaha sukses. Usaha Kecil Menengah (UKM) dalam pengembangannya diperlukan Studi Kelayakan Proyek walau dalam skala kecil dan sederhana, hal ini dilakukan untuk menghindari keterlanjuran penanaman modal yang ternyata tidak menguntungkan. Disamping studi kelayakan juga tak kalah penting adalah riset pemasaran hal ini dilakukan agar UKM tersebut dapat terbantu untuk mengetahui keinginan, kebutuhan sekaligus kepuasan konsumen.
Kami melakukan Riset dalam usaha pembesaran ikan lele dumbo, dengan modal awal yang cukup sedikit, hingga dua bulan kemudian dapat memanennya.  Dengan memperhatikan studi kelayakan proyek dan
riset pemasarannya maka kita dapat menentukan jenis usaha ini akan dapat kita kerjakan atau tidak, dengan demikian resiko kegagalan dapat di tekan seminimal mungkin. dan Dapat merauk keuntungan yang baik.




1.      Strategi Bisnis
a.       Kebutuhan lele konsumsi yang terus meningkat
b.      Ketersediaan lele konsumsi kurang
c.       Benih lele dapat diperoleh dengan mudah
d.      Pemasaran lele konsusmsi mudah
e.       Pembuatan tempat (kolam lele) mudah
f.       Pemeliharaan mudah
g.      Ketersediaan air di wilayah terbatas, karena lele dapat tumbuh dengan baik di air yang sedikit kotor

2.      Kebutuhan Modal Awal
a.       Kolam ( ukuran 2m x 4m )
-          Terpal ( ukuran 4m x 6m ) : harga terpal Rp. 5.500/m2 = Rp. 132.000
-          Paralon untuk pembuangan air : Rp. 28.000
b.      Ongkos kerja membuat kolam : ( harian Rp. 40.000) x 2 hari = Rp. 80.000
c.       Total : Rp. 240.000
 *(Penyusutan : lama penggunaan kolam hanya sampai 2 tahun atau 8 – 9 kali panen) Rp. 240.000 : 8 = Rp. 30.000/panen (dua bulan)

3.      Ongkos Rutin sekali panen (dua bulan)
a.       Bibit / Benih
-          Kolam ukuran 2m x 4m dengan kedalaman air maksimal 1m dapat menampung benih lele maksimal 1.500 ekor
-          Benih lele ukuran 5cm – 7cm : Rp. 180/ekor
-          1.500 x  180 = Rp 270.000
b.      Pakan (Pelet/Foer)
-          Untuk lele sebanyak 1.500 ekor cukup dengan
150kg pelet x Rp. 8.600/kg = Rp 1.290.000
c.       Penyusutan : Rp. 30.000
d.      Total : Rp. 159.000

4.      Estimasi Panen
a.       Dalam dua bulan, satu kolam menghasilkan 1.500kg x Rp. 13.000/kg (harga Tengkulak) = Rp. 1.950.000












Catatan :
1.      Penyakit yang biasa menyerang lele antara lain :
a.       Cacar
b.      Lendir mencair
c.       Kembung
2.      Gejala yang nampak pada lele yang terserang penyakit antara lain :
a.       Kurang nafsu makan
b.      Sering mengapung dipermukaan
c.       Gerakan lele tidak gesit
d.      Air berbau amis
3.      Harga obat-obatan cukup terjangkau ( kisaran rp. 14.000,-) dapat dibeli di toko yang menyediakan pakan lele.
4.      Untuk menghemat biaya pakan, pemberian pakan lele (pelet) dapat diganti dengan pakan alami antara lain :
a.       Cacing
b.      Belatung
c.       Bangkai ayam (dibakar terlebih dahulu)
5.      Air sering diganti sekitar dua kali seminggu, air yang diganti kisaran setinggi 5cm-10cm
6.      Untuk menaikkan harga penjualan, lele dapat dijual dipasar ke penjual-penjual ikan lele



Lampiran
1.      Tabel Perhitungan secara riil

A.    Modal Awal
No
Nama / Deskripsi
Harga
1
Terpal
Rp. 132.000
2
Ongkos kerja
Rp. 80.000
3
Paralon
Rp. 28.000
Total
Rp. 240.000
*Penyusutan : lama penggunaan kolam hanya sampai 2 tahun atau 8 – 9 kali panen
  Maka , Rp. 240.000 : 8 = Rp. 30.000/panen (dua bulan)
B.     Ongkos Rutin Sekali Panen (dua bulan)
No
Nama / Deskripsi
Harga
1
Benih
Rp. 270.000
2
Pakan
Rp. 1.290.000
3
Penyusutan
Rp. 30.000
Total
Rp. 1.590.000

C.     Estimasi Panen & keuntungan (dua bulan)
1
Penjualan lele
Rp. 1.950.000
2
Pengeluaran
Rp. 1.590.000
Total Pendapatan
Rp.    360.000





2.      Desain Kolam

Tampak atas



Tampak Samping





Berikut video wawancara dengan narasumber kami :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar