Dalam
persaingan bisnis pengusaha-pengusaha sekarang, banyak orang yang mengingikan
menjadi pengusaha sukses. Usaha
Kecil Menengah (UKM) dalam pengembangannya diperlukan Studi Kelayakan Proyek walau dalam skala kecil dan sederhana,
hal ini dilakukan untuk menghindari keterlanjuran penanaman modal yang ternyata tidak menguntungkan. Disamping studi kelayakan juga tak kalah penting adalah riset pemasaran hal ini dilakukan
agar UKM tersebut dapat terbantu untuk mengetahui keinginan,
kebutuhan sekaligus kepuasan konsumen.
Kami melakukan
Riset dalam usaha pembesaran ikan lele dumbo, dengan modal awal yang cukup
sedikit, hingga dua bulan kemudian dapat memanennya. Dengan memperhatikan studi kelayakan proyek dan
riset pemasarannya maka kita dapat menentukan jenis usaha ini akan dapat kita kerjakan atau tidak, dengan demikian resiko kegagalan dapat
di tekan seminimal mungkin. dan Dapat
merauk keuntungan yang baik.
1. Strategi Bisnis
a.
Kebutuhan
lele konsumsi yang terus meningkat
b.
Ketersediaan
lele konsumsi kurang
c.
Benih
lele dapat diperoleh dengan mudah
d.
Pemasaran
lele konsusmsi mudah
e.
Pembuatan
tempat (kolam lele) mudah
f.
Pemeliharaan
mudah
g.
Ketersediaan
air di wilayah terbatas, karena lele dapat tumbuh dengan baik di air yang
sedikit kotor
2. Kebutuhan Modal Awal
a.
Kolam
( ukuran 2m x 4m )
-
Terpal
( ukuran 4m x 6m ) : harga terpal Rp. 5.500/m2 = Rp. 132.000
-
Paralon
untuk pembuangan air : Rp. 28.000
b.
Ongkos
kerja membuat kolam : ( harian Rp. 40.000) x 2 hari = Rp. 80.000
c.
Total
: Rp. 240.000
*(Penyusutan : lama penggunaan kolam
hanya sampai 2 tahun atau 8 – 9 kali panen) Rp. 240.000 : 8 = Rp. 30.000/panen
(dua bulan)
3. Ongkos Rutin sekali panen (dua bulan)
a.
Bibit
/ Benih
-
Kolam
ukuran 2m x 4m dengan kedalaman air maksimal 1m dapat menampung benih lele
maksimal 1.500 ekor
-
Benih
lele ukuran 5cm – 7cm : Rp. 180/ekor
-
1.500
x 180 = Rp 270.000
b.
Pakan
(Pelet/Foer)
-
Untuk
lele sebanyak 1.500 ekor cukup dengan
150kg pelet x Rp.
8.600/kg = Rp 1.290.000
c.
Penyusutan
: Rp. 30.000
d.
Total
: Rp. 159.000
4. Estimasi Panen
a.
Dalam
dua bulan, satu kolam menghasilkan 1.500kg x Rp. 13.000/kg (harga Tengkulak) =
Rp. 1.950.000
Catatan :
1. Penyakit yang biasa menyerang lele antara lain :
a.
Cacar
b.
Lendir
mencair
c.
Kembung
2.
Gejala
yang nampak pada lele yang terserang penyakit antara lain :
a.
Kurang
nafsu makan
b.
Sering
mengapung dipermukaan
c.
Gerakan
lele tidak gesit
d.
Air
berbau amis
3.
Harga
obat-obatan cukup terjangkau ( kisaran rp. 14.000,-) dapat dibeli di toko yang
menyediakan pakan lele.
4.
Untuk
menghemat biaya pakan, pemberian pakan lele (pelet) dapat diganti dengan pakan
alami antara lain :
a.
Cacing
b.
Belatung
c.
Bangkai
ayam (dibakar terlebih dahulu)
5.
Air
sering diganti sekitar dua kali seminggu, air yang diganti kisaran setinggi
5cm-10cm
6. Untuk menaikkan harga penjualan, lele dapat dijual
dipasar ke penjual-penjual ikan lele
Lampiran
1.
Tabel
Perhitungan secara riil
A. Modal Awal
No
|
Nama / Deskripsi
|
Harga
|
1
|
Terpal
|
Rp. 132.000
|
2
|
Ongkos kerja
|
Rp. 80.000
|
3
|
Paralon
|
Rp. 28.000
|
Total
|
Rp. 240.000
|
*Penyusutan : lama penggunaan kolam hanya sampai 2 tahun
atau 8 – 9 kali panen
Maka , Rp.
240.000 : 8 = Rp. 30.000/panen (dua bulan)
B. Ongkos Rutin Sekali Panen (dua bulan)
No
|
Nama / Deskripsi
|
Harga
|
1
|
Benih
|
Rp. 270.000
|
2
|
Pakan
|
Rp. 1.290.000
|
3
|
Penyusutan
|
Rp. 30.000
|
Total
|
Rp. 1.590.000
|
C. Estimasi Panen & keuntungan (dua bulan)
1
|
Penjualan lele
|
Rp. 1.950.000
|
|
2
|
Pengeluaran
|
Rp. 1.590.000
|
|
Total Pendapatan
|
Rp. 360.000
|
||
2.
Desain
Kolam
Tampak atas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar